Recent Posts

Rihlah Grojogan Sewu, Mencintai Alam

Alhamdulillah, Ahad 26 Maret 2016 menjadi hari yang menggembirakan bagi rombongan rihlah, pasalnya kegiatan UTS, Penerimaan Santri baru yang baru saja usai digelar telah membuat pikiran, hati, inspirasi dan semangat menjadi lembek. Suasana pegunungan, hijaunya dedaunan, gemericik aliran sungai, dan yang paling istimewa adalah hujan kabut air di kaki air terjun Grojogan Sewu dingin mengenai kulit sepertinya masuk sampai otak dan mendinginkan suhu panas prosesor, memory yang ada di dalam badan. Ditambah kelucuan dan sedikit kengerian akibat aksi lucu monyet-monyet, menjadi shock teraphy bagi pengunjung, anak-anak dan dewasa.
Semoga semua manusia menjadi hamba yang pandai bersyukur dengan merawat kelestarian alam. Amiin.
Pukul 07.00 rupa-rupanya semua sudah siap, beberapa persiapan pengaturan tempat duduk selesai dan rombongan menuju Kabupaten Karanganyar, Elf dan mobil rakyat eltigaratus melaju pagi itu. Selang satu jam mobil Elf tiba di pintu dua Grojogan Sewu, sementara eltigaratus tiba di pintu satu (ini namanya kurang komunikasi). Rombongan masuk melalui pintu dua, petugas menghitung satu persatu berjumlah tiga puluh satu.
Briefing, pembagian bekal dilakukan, dipimpin ustadzah Nur Hamida, Hafidzah, semuanya berangkat dengan rapi, mirip rombongan tentara.
Satu dua tiga tanjakan dilewati, udara segar dan dingin seakan menjadi radiator alami badan yang memanas karena berjalan melalui setapak menanjak, hijau daun seakan menjadi pelipur mata yang mujarab. Selang beberapa waktu, suara gemuruh air terjun terdengar, semakin mendekat, dingin cipratan air terasa. Ramai, manusia dan monyet di kaki air terjun.
Tanpa babibu, santriwati kompak, mencelupkan diri ke air dingin, sementara itu santriwan menuju tikar, liqo dulu bersama ustadz Ashim, al Hafidz, tidak lupa beli sate, makan pisang, berbagi dengan monyet, bersalaman dan bermain voli dengan binatang yang juga menggendong anaknya itu.
Setelah kenyang dan puas, giliran santriwan menuju air terjun, susur sungai, full basah.
Kring kring, ustadz Alvin memanggil, "Tadz, saya tunggu di kolam renang.", wooo, gih Tadz, jawab saya.
Santriwati terlihat mulai mengentaskan diri dari dinginnya air, menaiki tangga yang berjumlah total 1250 anak tangga, menuju kolam renang, menyusul ustadz Alvin.
Bersambung ...

Post a Comment

1 Comments

  1. Di dalam foto ada Ummi yang gendong anak? Ustadzahnya kah?
    Maaf kalau beliau ustadzahnya menjadi pembimbing sambil gendong anak< kayaknya koq gimana gitu, kurang enak aja.

    ReplyDelete